MOJOKERTO - Hari ini (7/6) Kabupaten Mojokerto bakal menggelar hajatan demokrasi. Sebanyak 789.961 penduduk yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) berkesempatan menggunakan hak suaranya memilih bupati dan wakil bupati periode 2010-2015. Mereka adalah Mustopa Kamal Pasa-Choirunnisa' (nomor urut 1), Suwandi-Wahyudi Iswanto (nomor urut 2) dan Khoirul Badik_Yazid Qohar (nomor urut 3).
Pemilukada Mojokerto kali ini terbilang istimewa dibandingkan lima tahun lalu. Khususnya dalam hal pengamanan. Apalagi, sebelum coblosan, sempat diwarnai aksi kerusuhan 21 Mei yang mengakibatkan kerusakan 33 mobil.
Dan, semakin mendekati hari pencoblosan, keamanan di Kabupaten Mojokerto semakin diperketat. Terutama jalur utama menuju gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU). Nyaris semua kendaraan roda empat yang menuju jalan RA Basuni, ''wajib'' steril.
Terpantau dalam dua malam terakhir, seluruh mobil yang hendak melintas ke KPU, harus menjalani pemeriksaan oleh jajaran kepolisian. Pada hari pertama razia, polisi langsung konsentrasi di tiga titik. Diantaranya adalah di jalan Jampirogo tepatnya di depan kantor Radar Mojokerto, 500 meter utara gedung KPU, dan di tugu UKS di jalan Jayanegara.
Pada malam kedua, tepatnya Sabtu (5/6) malam, polisi juga berkonsentrasi di tiga titik. Yakni di kawasan Ngoro, Les Padangan, Desa Terusan, Kecamatan Gedeg, dan di dekat Pos 902 Jampirogo, Sooko.
Tak seperti biasanya, dalam razia yang digelar kali ini polisi tak hanya dari jajaran Polantas saja. Namun nyaris seluruh kesatuan dilibatkan. Diantaranya adalah dari kesatuan reserse kriminal, kesatuan intelkam, kesatuan Samapta, dan bahkan dari kesatuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Jatim.
Selain itu, personel dalam razia tersebut juga tak lazim. Seluruh kepolisian, nyaris dipersenjatai dengan senjata laras panjang.
Kabag Ops Polres Mojokerto Kompol M. Masduki saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa seluruh mobil yang menuju kantor KPU harus steril. Oleh karena itu, yang harus dilakukan oleh kepolisian adalah dengan menggeledah seluruh mobil yang hendak menuju ke KPU.
Razia yang digelar dua hari itu memang tak menemukan barang yang mencurigakan. Namun polisi, tak mau putus asa. ''Nihil. Tidak menemukan apa-apa kok. Dan akan kita gelar razia lagi hingga suasana kondusif,'' ungkapnya.
Masduki menjelaskan, razia yang digelar berulang kali dan di beberapa tempat itu tak lain adalah untuk menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan tenteram kepada masyarakat. Benarkah? Dan bukankah hal itu dilakukan untuk mengantisipasi desas-desus munculnya isu bom di gedung KPU?
Polisi dengan satu mawar di pundaknya ini hanya tertawa saat ditanya Darmo dengan kalimat tersebut. ''Kata siapa?. Tidak ada isu itu,'' tandasnya. (ron/yr) source jawa pos 7 juni 2010
3 komentar:
selamat berpesta demokrasi...
iya biar gak rusuh ky yg kemarin
wah..moga aja ga kisruh... :)
Posting Komentar